HAKIKAT WARNA CAHAYA HIDUP
- Cahaya Putih : warna inti pertama yang
menyimbolkan manifestasi air, dan memiliki sifat, watak dan kemampuan
serat symbol nafsi muthmainah atau spiritual religius, jujur, menerima apa
adanya dan kemampuan air ini adalah melarutkan, menghancurkan, daya tairk,
angkat, sejuk, menyegarkan, dll. Dan orang yang memiliki daya ini dapat
menolong orang lain sesuai dengan sifat air tersebut ( seperti air di
belah). Dan untuk memperoleh daya air ini manusia harus memiliki itikad
baik yang kemauan mutlak dengan berbagai cara, seperti berendam dalam air
jernih yang mengalir selama beberapa periode agar terserap daya air ini ke
dalam seluruh jaringan tubuhnya, dan dilakukan secara teratur. Dan pada
manusia secara alami sebetulnya sudah tertanam daya ini mulai dari air
ketuban yang melingkupi bayi sejak dalam kandungan, air embun khususnya
yang berada di ujung ilalang pada siang hari dan tertiup angina dan hanya
ada pada masa kemarau, air dalam buah kelapa yang masih muda yang biasanya
hanya ada setetes saja , uap air yang terdapat di tutup panic sewaktu
menjerang air, atau yang paling mudah adalah endapan air laut yaitu garam
dilarutkan kembali dengan air yang telah direbus.
- Cahaya Merah : merupakan warna inti kedua yang
menyimbolkan manifestasi api, dan mendasari watak, kemampuan serta symbol
nafsi amarah, memiliki watak, hidup dinamis, awas, teliti, semangat,
ambisi, emosi, pemberontak, iri, dengki, culas, pembohong. Cipta dari daya
hidupnya adalah merupakan luapan dari energi yang bergerak bersifat
prabawa, mengembangkan, memekarkan dan juga memiliki daya menghancurkan,
membasmi, memledakkan, membakar dan biasanya orang yang menguasai energi
api ini disebut menguasai biotermis dan daya inilah yang memproses
pertukaran zat dalam tubuh sehingga melangsungkan kehidupan dan
memperpanjang kehidupan, tetapi juga bisa mengahanguskan, dan menghancurka
kehidupan yang lain. Daya energi ini dapat di diserap tubuh pada saat pagi
hari ( sejak matahari terbit – 10.00) , daya ini bersifat bioelektronis
dan akan membentuk daya biotermis dan biomagnetis. Dengan memusatkan nalar
budi, cipta dan batin di sertai nafas teratur dan kontinyu
akan sangat bermanfaat bagi kesehatan .
- Cahaya Kuning : merupakan warna inti ketiga,
yang merupakan manifestasi dari angina dan mendasari sifat, watak dan
kemampuan serta symbol dari sufiah dan memiliki watak seni budaya , sopan
santun, kasih saying, cantik, rapi, toleransi, manusiawi, semu, palsu,
gensi, cabul, boros, konsumtif, daya geraknya sperti angina menghidupi,
menumbuhkan, menyatu, membaur, menyusup dan daya penyangga mendorong,
membongkar, daya angkat, menembus jaringan, dan orang yang menguasai daya
ini biasanya di sebut menguasai daya multikomplek/serbaguna, karena dalam
angina terkandung energi uap bumi, energi panas, maupun air dan juga
sebagai tenaga penghantar tenaga-tenaga gaib seperti ether, listrik,
suara, bau, magic. Cahaya kuning juga bisanya bisa sebagai symbol
datangnya wahyu, pulung, keluhuran atau nilai unggul
- Cahaya Hitam : merupakan warna inti keempat,
yang menyimbolkan manifestasi dari bumi atau tanah dan mendasari
watak, sifat dan kemampuan serta symbol nafsi lawwammah yang bersifat
produktif, materi, kreatif, inovatif, bisosiatif(mampu memperbaiki system
kea rah lebih baik dan mampu mengarahkan potensi lingkungan dengan baik
untuk direalisasikan dengan ketangguhan momentum kerja secara tepat ),
tega, egois, sadis, jahat, daya cipta suara hatinya menumbuhkan, langgeng
serta daya penyangga menghisap, segala sesuatu melebur atau menetralkan
tapi juga mematikan. Secara lahiriah sebenarnya tidak tampak tapi
sesungguhnya sangat dominant di banding tiga warna lainnya karena
merupakan manifestasi pancaran anasir bumi yang ada dalam diri manusia.
Dan daya ini diserap tubuh dengan sangat sederhana ; 1. berdiri tegak
lurus, 2. rileks, 3. tata nafas diperhalus, perlahan dan teratur, 4.
membayangkan wajah sendiri (konsentrasi), 5. menyebut nama Allah memohon
anugerah daya inti bumi.
- Cahaya
Gemerlapan : sinar zamrud
merupakan cahaya gabungan (hasil induksi dari cahaya inti yang saling
berdempetan sehingga membentuk warna baru sebagai cahaya pamor(campuran).
Merah kuning menjadi hijau, hitam putih jadi abu-abu, dst. Walaupun
menjadi gabungan namun tetap tergolong sebagai cahaya dominant yang ada
dalam alam semesta ini, karena ini merupakan cahaya hidup yang berpengaruh
dan berada dalam tubuh manusia , Cahaya Hijau : merupakan gabungan
yang menyimbolkan manifestasi dari anasir tumbuhan, yang mendasari watak atau
sifat dan kemampuan; religius, damai, tentram, tenang,dan memiliki
daya getar kemampuan menghidupi, berkembang, mengayomi dan daya penyangga
menghisap, menyerap segala sesuatu dan menetralkan.
- Cahaya Biru : merupakan cahaya gabungan yang
menyimbolkan manifestasi anasir langit dan mendasari sifat, watak dan
kemampuan ; sembada(kuat, kukuh, patuh, layak), terampil, watak
kepemimpinan, dan cipta suara hati luas pandangan hidupnya mengayomi,
menentramkan, selalu berada di depam, dan daya penyangga meraqngkum segala
sesuatu, menyatukan lembut tetapi kuat, tekad kuat.
- Cahaya ungu : merupakan cahaya gabungan yang
menyimbolkan mafestasi dari anasir langit menjelang pagi antara
pukul 03.00 – 05.00, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ; hamangku (
melindungi, menjaga) hamengkoni ( melingkupi merangkum dan menguatkan),
prabawa, sugestif ( cepat tanggap, kuat pengaruh dan ginugu ( dipercaya
dan dianut kata-katanya),. Cipta suara hatinya daya getar hidupnya
memiliki kemampuan anasir langit pagi hari, yakni ; menyejukkan, perasaaan
sesame, menentramkan segala hal, mantap langkah hidupnya dan daya
penyangganya adalah membingungkan lawan, mendobrak menghancurkan dan
mematikan.
- Cahaya
Abu- Abu :
merupaka cahaya gabungan yang menyimbolkan manifestasi dari
anasir mega/ awan, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ; mobah mosik
(selalu bergerak gerik, berubah-ubah, tidak tetap pendirian, pintar
beradaptasi, gampang bergaul, supel. Cipta suara hatinya menggelapkan suasana,
menimbulkan saling curiga, mengadu domba dan memiliki daya penyangga memporak
porandakan lawan, memanfaatkan tenaga lawan, mengecoh sasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar