Selamat datang di Blog kami, semoga bermanfaat

Selasa, 31 Desember 2013

JENIS DAYA YANG DIMILIKI MANUSIA



Di bagi dalam 4 jenis daya yang berada dalam diri manusia , yakni :
  1. Daya dari pusat atau latifah atau ingsun yakni syaraf rasa yang berada dalam kulit daging dan bersentral pada titik tertentu yakni antara 2 alis mata, pusat dada, bawah pusar dan pada telapak tangan.
  2. Daya dari sedulur papat  yaitu kakang kawah adhi ari-ari, darah ibu dan puser (potongan tali pusat ).

HAKIKAT WARNA CAHAYA HIDUP

  1. Cahaya Putih : warna inti pertama yang menyimbolkan manifestasi air, dan memiliki sifat, watak dan kemampuan serat symbol nafsi muthmainah atau spiritual religius, jujur, menerima apa adanya dan kemampuan air ini adalah melarutkan, menghancurkan, daya tairk, angkat, sejuk, menyegarkan, dll. Dan orang yang memiliki daya ini dapat menolong orang lain sesuai dengan sifat air tersebut ( seperti air di belah).

SEJARAH BERDIRINYA MATARAM KUNO

Wangsa Sanjaya (Hindu) didirikan oleh Sanjaya Th.732, sedangkan wangsa Syailendra (Buddha) didirikan oleh Bhanu Th.752.

KERAJAAN  MATARAM KUNO
Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada Prasasti yang ditulis dimasa raja Balitung.

Jumat, 27 Desember 2013

STRATEGI PERANG SUN TZU

Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.

ARTI KEDUTAN PADA ORGAN TUBUH

Untuk orang awam anggota badannya  yang sering berkedut di mata dan tangan, dan untuk orang yang punya kelebihan seluruh tanda-tanda kedutan sering berkedut karna daya perasanya yang tajam.
  • Kedutan  di ubun-ubun kepala artinya akan mendapatkan kebahagiaan/kesenangan.
  • Kedutan  di kepala sebelah kanan artinya akan mendapat sakit.
  • Kedutan  di kepala sebelah kiri artinya akan mendapat kemuliaan.

NAMA-NAMA BAGIAN PADA KUJANG




Wujud sebilah kujang memiliki bagian yang masing-masing mempunyai nama serta arti sendiri-sendiri. Meskipun tidak seluruh bentuk kujang memiliki bagian yang sama lengkapnya. Kujang yang memiliki bagian secara lengkap, biasanya dimiliki oleh para raja, para menak(bangsawan),

Selasa, 24 Desember 2013

JINIS KUJANG SARENG FILOSOFI NA


Jinis na : 

1. Kujang Pusaka: daya kasakten kujang ngandung ajen sakral kakuatan gaib (kasakten), pikeun ngajaga kasalametan diri kulawarga jeung masarakat sangkan jauh tina bahaya.

TINGKATAN DALAM BERIBADAH

Kata Tingkatan itu artinya dari jenjang bawah sampai atas untuk menyembah (shalat) kepada Allah (Hyang Widi – Jawa), tingkatannya adalah:

1. Syari’at, artinya artinya pedoman yang sudah ditentukan harus patuh (wajibul yakin), jadi ahli Syari’at itu harus patuh

RAHASIA WARNA TANGGAL KELAHIRAN

Tulis semua dalam bentuk angka, misalnya lahir 20-11-2004. Jumlahkan keseluruhan angka kelahiran anda itu menjadi 2+0+1+1+2+0+0+4=10. Angka 10 menjadi 1+ 0. Ketemu sudah!
Anda mempunyai angka 1.

Selanjutnya lihatlah warna dalam kelahiran dan kepribadian anda di bawah ini :

Senin, 23 Desember 2013

DARI PRABU DEWAWARMAN I SAMPAI KE PRABU RAGA MULYA SURYAKANCANA (SILIWANGI VI)

SALAKANAGARA :
- Dewawarman Haji Raksagapurasagara 130-168
- Prabu Digwijayakasa (Dewawarman II) 168-195
- Prabu Singasagala (Dewawarman III) 195-238
- Putri Tirta Lengkara - Prabu Darma Satyanagara (Dewawarman IV) 238-252
- Putri Mahisasuramardini Warman Dewi 276-289 – Prabu Drama Satyajaya (Dewawarman V) 252-276

RAKEYAN SANCANG "JAYASAKTI"


Berdasarkan informasi terbaru dari tokoh Ulama Mesir yang menyatakan, Ali bin Abi Thalib dalam pertempuran menaklukkan Cyprus, Tripoli dan Afrika Utara, serta dalam membangun kekuasaan Muslim di Iran, Afghanistan dan Sind (644-650 M) mendapatkan bantuan dari seorang tokoh asal Asia Timur Jauh.

TRAGEDI PERANG BUBAT


Perang Bubat adalah perang yang terjadi pada tahun 1279 Saka atau 1357 M pada abad ke-14, yaitu di masa pemerintahan raja Majapahit Hayam Wuruk. Perang terjadi akibat perselisihan antara Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit dengan Prabu Maharaja Lingga Buanawisesa dari Kerajaan Sunda-Galuh

Prabu Sri Baduga Maharaja "Pamanah Rasa/Jayadewata"

Penguasa Sunda di Kawali yang paling banyak dikisahkan masyarakat dalam bermacam versi, adalah Jayadewata. Pada masa mudanya lebih dikenal dengan sebutan Sang Pamanah Rasa, putera Dewa Niskala. Kemudian ia memindahkan pusat pemerintahan Sunda kembali ke Pakuan.

PRABU NISKALA WASTU KANCANA

Raja yg tinggal di Kawali lainnya yang terkenal adalah Prabu Niskala Wastu Kancana, ia putra dari Prabu Maharaja Lingga Buana. Pada saat peristiwa Bubat ia baru berumur sembilan tahun, sehingga tidak ikut rombongan Sunda ke Majapahit. Pasca gugurnya Prabu Wangi, Kawali dikuasakan kepada Sang Bunisora, pamannya yang terkenal ketaatannya terhadap agama,

JEJAK KOTA KAWALI DALAM SEJARAH KERAJAAN SUNDA-GALUH


Kawali dalam Naskah Carita Ratu Pakuan

Pada abad ke-13 di timur muncul kota baru yang makin mendesak kedudukan Galuh dan Saunggalah, yaitu Kawali. Lokasi Kawali berada di wilayah yang strategis, karena berada di tengah segitiga Galunggung, Saunggalah dan Galuh. Sejak abad XIV ini Galuh selalu disangkut pautkan dengan Kawali, bahkan dua orang Raja Sunda dipusarakan di Winduraja (sekarang bertetangga desa dengan Kawali).

LALAKON SILIWANGI (4)


Ceuk Si Lengser ka urang Patuha :
Esotkeun batur leupaskeun !
Atuh barang dereded teh
Embah Anom jeung Embah Anis
Nararik the
Badis meset jeujeur pegat useupna !
Mani tinggulitik jujuralitan
Ting garolong ka lebakeun
Paheula-heula jeung Si Lengser !
Lantara Si Lengser mah
Awak inyana lintuh cara kebo buleud keur reuneuh
Atuh Si Lengser mah

LALAKON SILIWANGI (3)


Kapalang urang lajeng batur !
Urang mah, urang tempo Raja urang !
Nu keur perang dibantu ku Ki Santang !
Perang nyana rosa jasa !
Datang ka tegalan sakitu legana
Jadi heurin ku nu keur perang ....... !
Ting dorongkok tampal nu reuntas
Ting bareok dapuran awi ... !
Tegal lega
Ngalegaan ... !

LALAKON SILIWANGI (2)


Tapi Ki Santang
Nyejat bari ngagakgak !
Pamuntangan laju bedah
Nyot buburialan !
Atuh kaceot
Opat patih urang Banten !
Hulu inyana ngadalagor batu
Mani remuk ka batu-batuna
Awak inyana naleungar cadas
Mani raraungkad gawir-gawirna !
Nya mooooooooooodar !

LALAKON SILIWANGI (1)


Lajeng dina peuting nu didamaran ku samar bulan
Urang longok Raja urang
Nu dihurup ku musuh genepan !
Perang na rosa jasa
Eta genep papatih

PIDATO PERPISAHAN YANG MONUMENTAL DARI EYANG PRABU RAGAMULYA SURYAKANCANA (SILIWANGI VI)


Di tengah suasana murung yang menyelimuti Pajajaran, Eyang Prabu Ragamulya Suryakancana (Siliwangi VI) mengucapkan pidato perpisahan monumental yang kemudian dikenal dengan Wangsit Siliwangi.
“Lalakon urang ngan nepi ka poé ieu, najan dia kabéhan ka ngaing pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih,